Recent Posts

@baca2yuk@baca2yuk@baca2yuk@baca2yuk@baca2yuk@baca2yuk

Senin, 14 Januari 2013

Hari Kedewasaan di Jepang


Hari Kedewasaan, berjanji, apabila menjadi dewasa usia 20 tahun maka akan berusaha mandiri, tidak lagi tergantung kepada orangtua.


Senin 14 Januari, di Jepang adalah hari libur nasional, peringatan Hari Kedewasaan (Seijin no Hi). Saat itu semua orang yang berusia 20 tahun dirayakan. Artinya, mereka akan menjadi dewasa, sama seperti orang dewasa lain, boleh minum bir, minuman keras dan sebagainya.



UU No.78 ayat 2 menuliskan dengan jelas adanya Hari Kedewasaan, berjanji, apabila menjadi dewasa usia 20 tahun maka akan berusaha mandiri, tidak lagi tergantung kepada orangtua. Perayaan setiap tahun pada bulan Januari hari Senin, pekan kedua, dan sekitar tanggal 14 Januari. 

Sejak tahun 1951 sampai dengan tahun 2000, penarikan undian berhadian besar sampai sekitar 100 juta yen untuk hadiah pertama, biasanya dilakukan pada saat Seijin no Hi. Tapi sejak 2001 telah berubah tidak bersamaan dengan Seijin no Hi karena banyaknya kesibukan berbagai acara pada hari kedewasaan tersebut.

Tanda lainnya adalah sejak tahun 2002 hingga kini biasanya Final kejuaraan sepakbola antar perguruan tinggi di Jepang diselenggarakan pada saat peringatan Hari Kedewasaan pula.

Semua laki dan perempuan yang tahun ini berusia 20 tahun akan menggunakan pakai adat Jepang (wanita dengan furisode semacam kimono dan laki-laki juga kimono gelap dengan hakama, terlihat seperti rok) dan pergi ke tempat pertemuan seperti Convention Hall di sekolahnya atau di kantor walikota dan juga ke kuil untuk berdoa berterima kasih dan berjanji akan menjadi orang dewasa yang baik dan berguna. Namun saat ini laki-laki banyak berubah banyak menggunakan pakai formal jas hitam seperti pegawai kantor saat perayaan Hari Kedewasaan.

Banyak anak muda Jepang yang menjadi usia 20 tahun, berada di Tokyo dan Osaka, terutama mereka yang berasal dari daerah bencana 11 Maret 2011 (daerah Tohoku), akhirnya berjanji untuk kembali ke daerahnya masing-masing guna membangun daerahnya yang masih belum pulih terkena tsunami dua tahun lalu. Mereka merasa terpanggil sebagai orang dewasa "baru" untuk membantu sesamanya di kampung halamannya. Itulah rasa tanggungjawab yang mereka rasakan saat ini.

Hari Kedewasaan dimulai di Jepang sejak tahun 714. Tetapi mulai sebagai hari libur nasional sejak tahun 1948.

Tahun 1976 jumlah yang merayakan Seijin no Hi sekitar 2,76 juta orang tetapi kini hanya sekitar 1,2 juta orang. Satu bukti jumlah manusia muda di Jepang sudah menurun drastis. Jepang hanya dipenuhi orang tua saat ini.

Setelah merayakan Hari Kedewasaan, malam harinya biasanya mereka berpesta, minum bahkan sampai mabok, mungkin mabok pertama kali bagi mereka, sebagai tanda mereka benar-benar telah dewasa.

Perayaan hari kedewasaan itu biasa disebut bahasa Jepang dengan nama Genpuku (untuk laki-laki). Tapi kini berubah nama menjadi Seijin Shiki untuk nama seremoni hari kedewasaan tersebut.

(sumber: tribunnews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar