Recent Posts

@baca2yuk@baca2yuk@baca2yuk@baca2yuk@baca2yuk@baca2yuk

Kamis, 03 Januari 2013

Sinkronisitas Sebagai Peristiwa Yang Terencana Secara Kosmis


TIGA orang asing di kereta, dengan nama akhir yang komplementer. Tahun 1920, tiga pria Inggris bepergian terpisah melalui Peru. Saat mereka saling berkenalan, Cuma mereka orang yang ada di dalam kereta. Ternyata perkenalan mereka lebih mengejutkan dari yang mereka bayangkan. Pria pertama memiliki nama akhir Bingham, pria kedua memiliki nama akhir Powell, dan pria ketiga memiliki nama akhir Bingham-Powell, dan mereka tidak ada hubungan saudara dan tidak pernah bertemu sebelumnya (Source: Mysteries of the Unexplained) EDGAR Allan Poe, penulis cerita horor terkenal itu, menulis sebuah buku berjudul The Narrative of Arthur Gordon Pym. Ceritanya mengenai empat survivors dari kecelakaan kapal yang terdampar berhari-hari di tengah laut sebelum memutuskan untuk membunuh dan memakan awak kabin bernama Richard Parker. Bertahun-tahun setelah itu, tahun 1884, kapal layar Mignonette, tenggelam, dengan hanya empat orang selamat, dan berhari-hari terdampar, akhirnya tiga senior dari kru memutuskan membunuh dan memakan awak kabinnya. Nama awak kabin itu adalah Richard Parker. (Cerita ini juga novel Edgar Allan Poe tidak pernah direncanakan.)
Apakah peristiwa di atas adalah sebuah peristiwa kebetulan? Jung mencoba memahami makna peristiwa di atas dalam sebuah konsep yang di namakan sinkronisitas yaitu sebuah pengalaman dari dua peristiwa atau lebih yang tidak berhubungan secara kausal tetapi  memiliki  makna yang dapat merelasikan peristiwa-peristiwa tersebut.
Konsep sinkronisitas pertama kali dideskripsikan oleh  psikolog  berkebangsaan Swiss , Carl Gustav Jung pada  tahun 1920-an.  Menurut Jung,  sebuah peristiwa selain dapat dikelompokkan berdasarkan penyebabnya juga dapat dikelompokkan berdasarkan maknanya. Pemahaman tentang makna sebuah peristiwa  adalah sebuah aktifitas mental yang kompleks , baik pengaruh sadar maupun bawah sadar sehingga tidak perlu memiliki penjelasan dalam hal sebab dan akibat.
Setelah berdiskusi dengan  Albert Einstein  dan Wolfgang Pauli Jung percaya bahwa ada kesejajaran antara sinkronisitas dengan aspek teori relativitas dan mekanika kuantum. Jung menyetujui gagasan bahwa hidup bukan serangkaian kejadian acak, melainkan suatu ekspresi dari suatu tatanan yang lebih dalam.

http://www.metasains.com/sinkronisitas-sebagai-peristiwa-yang-terencana-secara-kosmis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar